Sukabumi - Spirit ngariung sudah menjadi salah satu budaya dari Keluarga Besar Karisma Aerobik. Yang mana dalam lawatanya pada setiap menjelang ahkir tahun. Selalu berkumpul bersama dalam menjalain tali silaturahmi yaitu Ngariung, untuk dapat berkumpul yang ber manfaat, bagi sesama. Jadi, bila mau hidup lebih bahagia, ngariung-lah dalam hidup ini. Karena ngariung itu menyehatkan, apalagi Ngariung Sareng Karisma Aerobik.Sehatnya dapat Senangnya pun pasti dapat.
Hadir dalam acara riungan dari Keluarga Besar Karisma Aerobik. Para rekan Intruktur dari Wilayah Kabupaten Sukabumi, diantaranya Bu Ade ( Heni )Teh Marni, Neng Berril, Yulia, Sav3 dan Eva .Tak lupa hadir pula dewan pembina Karisma Aerobik yang merupakan Ketua Umum Padawa 16, Abah Akek nampak hadir dalam acara ini.
Ngariung diadakan pada Minggu, (18/12/2022) disalah satu tempat Wisata Cimalati Cicurug Sukabumi, Jawa Barat. Yang dimulai pada Jam 8.00 Wib dengan diawali Senam Aerobik dilanjutkan dengan aneka acara lomba dan pembagian Doorprizes. Acara nampak begitu meriah, seluruh keluarga besar karisma aerobik yang hadir begitu bergembira dan bahagia, (Heppy)
Ditempat terpisah pimpinan Karisma Aerobik, Rismayanti diidampingi Suami Anwar Resa, yang merupakan pendiri dari Karisma Aerobik saat dijumpai rekan media ia mengatakan, "Allhamdulilah, yang mana pada hari ini Kami telah diberi Nikmat Sehat, Nikmat Panjang Umur, sehingga Kami semua Keluarga Besar Karisma Aerobik dapat berkumpul bersama dalam Riungan ditempat penuh bahagia ini. Lebih lanjut Rismayanti mengatakan, dalam kesempatan ini Saya haturkan terima kasih kepada seluruh Keluarga Besar Karisma Aerobik, yang telah hadir dan berpartisipasi demi terselenggaranya acara ini.
Hatur Nuhun Kepada Semuanya.
Tak lupa, terima kasih kepada rekan sesama Intruktur yang telah menyempatkan untuk hadir diantaranya Bu Ade, Teh Maria, Neng Berril. Kepada Keluarga Besar Pandawa 16, Abah Akek, hatur nuhun semuanya atas kehadiranya. Semoga Allah Swt.....Memberikan Umur Panjang pada kita semua, " ujar Rismayanti
Ngariung itu bukan orang banyak yang kumpul di tempat mewah, lalu membahas negara. Bukan pula kongkow-kongkow ngerumpi. untuk menghabiskan waktu dengan sia-sia. Bahkan ngariung bukan pula, ketika dua hati bercampur dan saling sibuk mencari kesalahan orang lain. Tapi ngariung adalah menelan ego lalu rela bersama secara berbaur. Tanpa pandang status, pangkat, jabatan apalagi isi dompet.
Ngariung itu berkumpul. Orang-orang yang berkumpul (ngariung) sambil makan berjamaah dalam tradisi Sunda, ngariung bukan duduk bareng. Tapi ada silaturahmi, ada kegiatan positif, ada yang berbicara dan ada yang mendengarkan. Dan yang terpenting, ada hidangan yang bisa dinikmati. Lagi-lagi bukan karena mewahnya. Tapi kerelaan hati untuk duduk sama rendah, berdiri sama tinggi.
Ngariung bukan menyinggung apalagi terselubung.Karena ngariung yang tetap tersambung, berkesinambungan. Tanpa perlu , ngariung tidak bisa terbendung. Untuk bergabung agar gelembung rundung segera rampung. Hayu urang ngariung bisi kaduhung, teu iluan ngariung ( AN )