Bogor - Ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan penting. Ibu adalah “Menteri Pendidikan” bagi anak-anaknya, mendidik dan mengajari tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual, dan psikologi sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri sang anak.
Menjadi ibu adalah kodrat yang diberikan kepada setiap wanita, namun sebagai ibu tidak berarti menjadi batasan untuk menentukan masa depan.
Dewasa ini kesetaraan gender semakin banyak digaungkan di kalangan masyarakat luas sehingga wanita memiliki hak yang sama dengan laki-laki, hak untuk berpendapat, hak mengenyam pendidikan tinggi, hingga hak untuk berkarya dan berkarir.
Maka tidak heran saat ini
jadi hal yang tabu.
Ibu adalah jantung - jantung setiap rumah tangga, ketika dia berhenti bekerja maka berhentilah seluruh kehidupan di dalamnya. Mengandung, melahirkan, dan menyusui adalah tugas seorang wanita. Ibu dalam keluarga memegang berbagai peranan penting. Ibu adalah “Menteri Pendidikan” bagi anak-anaknya, mendidik dan mengajari tentang keyakinan beragama, adab dan norma, fisik dan mental, intelektual, dan psikologi sehingga terbentuk kepribadian yang baik dalam diri sang anak.
Dalam “kegiatan belajar mengajar” ibu juga harus menjadi figur dan memberi contoh yang baik untuk anak. Ibu adalah “Menteri Kesehatan” yang harus memperhatikan asupan nutrisi setiap anggota keluarga, menyajikan hidangan dengan kreatifitasnya, hingga merawat anggota keluarga yang sakit. Ibu adalah “Menteri Keuangan” yang mengelola pemasukan dan pengeluaran setiap harinya, memastikan semua kebutuhan terpenuhi sesuai prioritasnya, dan mengarahkan untuk mencapai tujuan keluarga. Ibu adalah “Manajer” yang berperan untuk memastikan setiap tugas dan fungsi dalam keluarga berjalan sebagaimana mestinya. Memastikan rumah menjadi tempat paling nyaman bagi keluarga baik dari segi kebersihan maupun suasana di dalamnya.
Sebagai wanita karir, seorang ibu memiliki tugas dan tanggungjawab profesi dalam organisasi tempat ia bekerja. Ibu dituntut untuk menyelesaikan pekerjaan dengan apik tanpa membawa embel-embel bahwa dirinya adalah seorang ibu. Selain itu ibu juga memiliki peran dalam kehidupan bermasyarakat misalnya turut serta dalam kegiatan rukun tetangga, rukun warga, gotong-royong. Maka dapat dibayangkan bagaimana seorang ibu me-manage dirinya untuk menjalankan tiga peran dalam waktu yang berbarengan.
Sangat manusiawi ketika seorang ibu merasa lelah dan jenuh dengan segala rutinitasnya. Secara naluriah seseorang tidak bisa hidup tanpa orang lain, begitu pula ibu yang tetap membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk dirinya, dalam hal ini adalah suami.
Ibu merupakan sosok paling berjasa bagi semua insan manusia di dunia. Pasalnya, ibu adalah wanita yang telah mengandung dan melahirkan anak-anaknya. Tanpa pamrih dan mengharap belasan, ia pun dengan ikhlas merawat dan membesarkan anak-anaknya.
Hal itu tak akan kamu rasakan lagi ketika ibu sudah tiada.
Kamu pun mulai merasa kehilangan perhatiannya
Rumah akan terasa kosong tanpa kehadiran ibu. Penyesalan pun datang, karena kamu selalu membantah perkataan ibu ketika beliau masih hidup.
Terima kasih Ibu atas setiap air susu yang mengalir dalam darahku. Tanpa Ibu, aku tak akan pernah mampu menghirup udara kehidupan, berteman dengan alam, mengarungi napas dunia bersamamu. Terima kasih karena selalu menyayangiku Ibu."
Terima kasih Tuhan telah menitipkanku terhadap malaikatmu yang kusebut Ibu."
"Sebentar saja aku ingin mendengar suaramu, berada dalam dekapanmu, dan mengobati rinduku." Aku merindukan suara lembut dan omelan kecil ketika aku susah bangun di pagi hari."
Di saat aku sakit, aku merasakan kasih sayang ibu jauh lebih besar dari siapa pun di dunia ini hingga ibu dapat meneteskan air matanya hanya demi kesembuhanku.
Pernah dulu aku melawan kata ibu. Ibu berkata 'nanti kamu akan menangis bila ibu telah tiada' dan aku percaya itu sekarang.
Ibu, kaulah mutiara hatiku
Surgaku ditelapak kakimu
Kaulah keramat dalam hidupku
Anwar Resa
Jurnalis Nasional Infonesia